Buku ini memuat berbagai macam kisah menyentuh dan menggetarkan tentang perjuangan perempuan, seorang istri, sekaligus ibu dalam menghadapi berbagai prahara rumah tangga
Buku ini mengisahkan tentang Caroline, gadis cantik yang memiliki trauma amat dahsyat karena ayahnya seorang player. Setelah 9 tahun berpisah, dia bertemu kembali dengan William Morgan, teman kecilnya sekaligus cinta pertamanya
Novel ini menceritakan tentang kisah kacau di kantor yang dikemas dengan komedi
Buku ini mengisahkan karakter Tobi yang ditimpa kejadian-kejadian ganjil dan perlahan menyerang orang-orang terdekatnya. Yang awalnya menolak percaya mistis, membuat Tobi harus berpikir keras dan merenungkan ulang apa yang selama ini ia yakini.
Tidak semua cerita hantu itu menyisakan trauma ketakuran yang luar biasa. Ada pula cerita hantu yang membuat kita terpingkal-pingkal ketika mendengarnya. Selain menceritakan cerita-cerita yang membuat bulu kuduk merinding, buku ini juga menceritakan kisah-kisah yang membuat saraf tertawa kita tergerak untuk ngakak
Buku ini mengisahkan persahabatan yang erat antara Karin dan Cutri yang sejak belasan tahun lalu sudah senang ber-selfie-ria. Banyak persamaan di antara mereka yang kadang-kadang mereka merasa seperti saudara kembar. Tidak berlebihan jika Karin bilang Cutri bukan hanya seorang sahabat. Dia adalah semacam selfie: sebuah "potret diri" Karin dalam sosok orang lain
Buku ini merupakan seri selanjutnya dari buku sebelumnya. Bagaimana mulai terasa kegarangan "mereka" khususnya dari makin intens penampakan diri yang mereka lakukan, bahkan tidak hanya di malam hari, atau malam Jumat saja, tapi di pagi atau siang, dari Senin-Minggu, begitu juga weekdays, di jam kantor, dan lebih ekstremnya sampai bikin manusia jatuh cinta
Novel ini membahas tentang potret poligami dari semua sisi: sisi suami, sisi "korban", dan sisi perempuan pemilik istana kedua